Pagi Bersama Lembayung Kabut
Burung Emprit membawaku terputus dari rantai mimpi
Huaahhh… sudah jam 5 lewat 30 menit
Semburat sinar menerobos kamar
Mengalahkan keangkuhan lampu 10 volt
Sejenak kutertegun…
Mengumpulkan sisa nyawa yang terberai karena rasa kantuk
Kulawan rasa malas yang menggerogoti sendi
Tuk melihat cakrawala pagi yang menyeruak diantara pohon pinus
Maha besar Tuhan dengan segala karya dunia-Nya
Kulihat sekumpulan lembayung kabut
menggelayut diantara semilir angin
Menyapa sendi yang renta… oh segarnya
Tuhan…. Terima kasih atas keindahanmu
Terima kasih atas hasil karyamu
Terima kasih atas kesejukan nikmatmu
Puncak, Bogor, 17 Oktober 2010; 05.30 BBWI